Piranti keluaran
(output device) adalah piranti yang dapat menampilkan hasil pengolahan, hasil
pemasukkan data atau perintah pada komputer. Berdasarkan hasil keluarannya,
piranti keluaran dapat digolongkan menjadi :
1.
Monitor
Monitor adalah alat keluaran yang berfugsi
untuk menampilkan gambar pada layar. Gambar yang ditampilkan berasal dari
proses grafis yang dilakukan oleh VGA Card.
a.
Ukuran Monitor
Ukuran
monitor sama seperti ukuran pesawat televisi, yakni didasarkan pada panjang
diagonal dari area yang dapat kita lihat.
Untuk
komputer desktop yang saat ini umum digunakan ialah ukuran 14”, 15”, 17”, 19”,
21”. Sedangkan untuk notebook yang sering digunakan ialah 9”, 10”, 12,1”,
13,3”, dan 14,1”
b.
Resolusi
Monitor
Ukuran
resolusi ditentukan oleh jumlah pixel (berasal dari picture element) yang
merupakan titik terkecil penghasil tampilan di layar. Sebagai contoh resolusi
1024 x 768 berarti bahwa monitor mengandung 1024 baris pixel dan 768 kolom
pixel. Dengan kata lain, jumlah pixel yang menyusun monitor adalah sebesar 1024
x 768 buah. Semakin tinggi resolusinya, semakin bagus kualitas tampilan
monitor.
Standar
Resolusi Montor
Standar
|
Keterangan
|
CGA
(Color Graphic Adapter)
|
Dibuat
oleh IBM pada tahun 1981, memiliki 4 variasi warna, dan dengan resolusi 320 x
200 saja
|
EGA
(Enhanced Graphic Adapter)
|
Muncul
pada tahun 1984 dengan kemampuan 16 warna berbeda, dengan resolusi 640 x 530
pixel
|
VGA
(Video Graphic Adapter)
|
Muncul
pada tahun 1987. Digunakan pada komputer 80386 atau 80486
|
SVGA
(Super Video Graphic Array)
|
Memiliki
junlah pixel 800 x 600, dapat menghasilkan 16 juta warna. Lazim pada monitor
14” dan 15”
|
XGA
(Extended Graphic Array)
|
Memiliki
junlah pixel 1024 x 768, dapat menghasilkan 65.536 warna. Lazim pada monitor
17” dan 19”
|
SXGA
(Super Extended Graphic Array)
|
Memiliki
junlah pixel 1280 x 1024. Lazim pada monitor 19” dan 21”
|
UXGA
(Ultra Extended Graphic Array)
|
Memiliki
junlah pixel 1600 x 1200. Lazim pada monitor 21”. Dirancang untuk desain
grafis
|
Tabel
2.1 Standar resolusi montor
c.
Dot Pitch (dp)
Dot
pitch menunjukkan jarak antara dua pixel. Semakin dekat jaraknya, maka gambar
pada monitor akan semakin halus. Sebagai contoh, 28dp berarti jarak antara dua
pixel adalah 28/100 mm.
d.
Kecepatan Refresh
Kecepatan
refresh menunjukkan jumlah pemayaran ulang pixel per detik, sehingga tampilan
pixel tetap jelas. Semakin tinggi kecepatan refresh, maka tampilan dilayar akan
terlihat lebih nyata. Kecepatan refresh dinyatakan dalam besaran hertz. Monitor
dengan kualitas bagus akan memiliki kecepatan refresh 75 Hz, yang berarti dalam
satu detik citra pada monitor akan ditampilkan sebanyak 75 kali.
e.
Interlaced dan non Interlaced
Teknologi
monitor juga memunculkan dua istilah: interlaced monitor dan non interlaced
monitor. Interlaced monitor adalah jenis monitor yang menampilkan informasi
dalam layar melalui dua tahap, sedangkan non interlaced monitor hanya
menggunakan satu tahapan. Sebagai contoh televisi biasanya memiliki kecepatan
refresh lebih rendah dibanding monitor komputer pada umumnya, memerlukan
interlaced agar gambar dapat terlihat jelas. Pelepas elektron pada tabung
televisi akan menampilkan seluruh gambar pada baris ganjil dari bagian atas
layar sampai ke bawah, kemudian pelepas elektron akan menampilkan gambar baris
genap sesudahnya. Karena fosfor yang terletak pada layar dapat menyiman cahaya,
maka mata kita melihat seolah-olah gambar tersebut ditayangkan sekaligus pada
saat yang bersamaan. Efek dari interaced monitor adalah kerdip, yang dapat
melelahkan mata dan tentu saja memengaruhi kualitas penyajian informasi
f.
Kedalaman
Warna (Color Depth)
Jumlah
bit yang dipergunakan untuk menyimpan ketentuan tentang sebuah pixel,
menentukan banyaknya variasi warna yang dihasilkan oleh monitor.
Kedalaman
warna 32 merupakan
mode grafis khusus yang sering dipergunakan pada video digital, animasi, dan
video game untuk memberika efek efek tertentu. Mode ini menggunakan 24 bit
untuk warna pixel, dan 8 bit lainnya untuk efek gradasi pada gambar maupun
objek.
Hubungan
Jumlah Bit dan Warna
Jumlah bit
|
Jumlah variasi warna
|
1
|
2
(Monochrome)
|
2
|
4
(CGA)
|
4
|
16
(EGA)
|
8
|
256
(VGA)
|
16
|
65.536
(High Color, XGA)
|
24
|
16.777.216
(True Color, SVGA)
|
32
|
16.777.216
(True Color + Alpha Channel)
|
Tabel
2.2 Hubungan jumlah bit dan warna
g.
Cathode Ray Tube
Monitor
CRT adalah monitor yang berukuran besar
seperti televisi, monitor jenis ini menggunakan tabung gelas yang layarnya
berbentuk cembung, selain layar cembung monitor CRT ada juga yang berlayar
datar (flat). Monitor ini bekerja dengan cara menggerakan sorotan elektron
secara maju mundur dibalik layar. Setiap sorotan itu mengenai titik fosfor yang
ada di tabung gelas monitor dan selanjutnya menerangi begitu banyak garis dari
atas hingga bawah layar sehingga gambar dimunculkan. Monitor CRT memberikan
warna yang lebih kaya dalam spektrum penuh dibandingkan monitor LCD. Oleh
karena itu, para pendesain grafis lebih memilih moniitor CRT karena langsung
bisa membandingkan warna di monitor dengan yang akan dicetak.
h.
Liquid Crystal Display
LCD banyak ditemukan pada jam digital
dan layar laptop atau handphone. LCD merupakan jenis monitor yang menggunakan
dua lembar materi terpolarisasi dengan kristal cair yang berada di tengahnya.
Saat arus listrik mengalir dan melalui cairan kristal, kristal itu bergabung
sehingga cahaya tidak masuk. Oleh karena itu, kristal berfungsi seperti katup
yang mengizinkan cahaya masuk atau diblokir. Monitor LCD memiliki bentuk yang
ramping, ringan, dan tipis sehingga tidak memerlukan tempat yang luas untuk
meletakannya dibanding monitor CRT. Selain itu monitor LCD mengkonsumsi daya
listrik yang jauh lebih rendah dibandingkan monitor CRT.
LCD berwarna menggunakan dua jenis
teknik untuk menghasilkan warna
·
Pasive matrix
Pada
jenis ini terdapat sederetan transistor diatas sumbu x dan dikiri sumbu y monitor.Transistor
eni memberi energi pada pixel.Pixel merupakan pertemuan dari pancaran
transistor sumbu x dan y. oleh karena itu maka teknologi ini sering juga
disebut dual scan monitor.
Kelemahannya
monitor harus dilihat secara tegak lurus. Jika tidak maka tulisan tidak akan
terlihat. Selain itu jika transistor mati maka akan terlihat adanya garis gelap
melintang atau tegak lurus pada monitor.
Untuk
teknologi CSTN (Color Super-Twisted Nematic), DSTN(Double Layer Super-Twist
Nematic), dan HPA (High Performance Addressing) memiliki kecerahan yang lebih
baik.
·
Active matrix
Menggunakan
teknologi TFT (Thin Film Transistor) hasil warna yang diperoleh sebaik CRT,
namun teknologinya mahal.Teknologi ini memiliki transistor yang memancarkan
cahaya sendiri pada masing-masing pixel, sehingga warnanya lebih cerah, dan tak
harus dilihat dengan sudut pandang tegak.Namun karena adanya banyak transistor
ini, mengakibatkan pemakaian daya lebih tinggi dan resiko kerusakan lebih
besar.
Perbedaan LCD dengan
CRT
Perbedaan
|
LCD
|
CRT
|
Ukuran
|
Lebih tipis
|
Lebih besar
|
Warna
|
Lebih sedikit
(65.536)
|
Lebih banyak
(16 Juta)
|
Resolusi
|
Hanya 1
resolusi native
|
Bervariasi
|
Kecerahan
|
70-250 nits
|
Lebih cerah
dari LCD
|
Sudut
penglihatan
|
Tegak lurus
dengan monitor
|
Berbagai sudut
|
Daya
dan Emisi
|
Daya dan emisi
kecil (30-40W)
|
Lebih besar
dari LCD (110W)
|
Harga
|
Lebih mahal
|
Lebih murah
|
Tabel 2.3 Perbedaan LCD
dengan CRT
2.
Audio
Pengeras suara (loud speaker atau speaker)
adalah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi
audio (suara) dengan cara menggetarkan
komponennya yang berbentuk membran untuk menggetarkan udara sehingga terjadilah
gelombang suara sampai di kendang telinga kita dan dapat kita dengar sebagai
suara.
Dalam
setiap sistem penghasil suara, pengeras suara juga menentukan kualitas suara
disamping juga peralatan pengolah suara sebelumnya yang masih berbentuk listrik
dalam rangkaian penguat amplifier.
Sistem
pada pengeras suara adalah suatu komponen yang meggubah kode sinyal elektronik
terakhir menjadi gerakan mekanik.Dalam penyimpan suara pada kepingan CD, pita
magnetik tape, dan kepingan DVD, dapat di reproduksi
oleh pengeras suara yang dapat kita dengar.Pengeras suara adalah sebuah
teknologi yang memberikan dampak yang sangat besar terhadap budaya kita.
a.
Membuat suara
Pada
dasarnya, speaker merupakan mesin penterjemah akhir, kebalikan dari mikrofon.
Sinyal elektrik dirubah
kembali menjadi getaran untuk menggetarkan udara untuk membuat gelombang suara.
Speaker menghasilkan getaran yang hampir sama dengan yang diterima getarannya
oleh mikrofon, yang direkam dan dikodekan pada pita magnetik (tape), kepingan
CD, LP, dan lain-lain. Speaker tradisional melakukan proses ini dengan
menggunakan satu drivers atau
lebih.
·
Diafragma
Sebuah drivers
memproduksi gelombang suara dengan menggetarkan cone yang fleksibel atau diafragma secara cepat. Cone tersebut biasanya terbuat
dari kertas, ataupun logam, yang berdempetan pada ujung yang lebih besar pada
suspension. Suspension atau surround,
merupakan material yang fleksibel yang menggerakkan cone, dan mengenai bingkai
logam pada drivers, disebut basket.
Ujung panah pada cone
berfungsi menghubungkan cone ke voice
coil. Coil tersebut didempetkan pada basket oleh spider, yang merupakan
sebuah cincin dari material yang fleksibel. Spider menahan coil pada posisinya
sambil mendorongnya bergerak kembali dengan bebas dan begitu seterusnya.
·
Magnet
Proses spaker coil
bergerak maju mundur, kembali ke posisi semula dan seterusnya. Garis gaya
magnet yang konstan berasal dari magnet permanen dan coil. Kedua magnet
tersebut berinteraksi satu sama lain seperti dua magnet yang berhubungan pada
umumnya. Kutub positif pada elektromagnet tertarik oleh kutub negatif pada
bidang magnet permanen dan kutub negatif pada elektromagnet ditolak oleh kutub
negatif magnet permanen.
Ketika orientasi kutub
elektromagnet bertukar, bertukar pula arah dan gaya tarik-menariknya. Dengan
cara seperti ini, arus bolak-balik melakukan dorongan dan tarikan antara voice
coil dan magnet permanen. Proses inilah yang mendorong coil kembali dan begitu
seterusnya dengan cepat. Sewaktu coil bergerak, ia mendorong dan menarik
speaker cone. Hal tersebut dapat menggetarkan udara di depan speaker, membentuk
gelombang suara.
Speaker umumnya terdiri
dari empat macam frekuensi operasinya antara lain : woofer, midrange, tweeter dan super tweeter.
Woofers merupakan tipe
drivers yang paling besar diameternya dirancang untuk menghasilkan suara bass
(frekuensi rendah), frekuensi suara 500 Hz kebawah. Sedangkan midrange,
dirancang untuk frekuensi di tengah pada spektrum suara frekuensi 500 Hz sampai
frekuensi 4 KHz. Tweeter memiliki diameter paling kecil dan dirancang untuk
menghasilkan frekuensi suara 4 KHz keatas, super tweeter paling tinggi diatas
10KHz keatas.
Untuk dapat membuat
gelombang frekuansi tinggi, diperlukan diafrakma yang kecil ringan dan
keras.Hal ini lebih sulit dilakukan dengan cone yang berukuran besar dan berat.
b.
Sistem
crossover pada speaker elektronik
pada sistem ini ada dua
macam yaitu :
·
crossover pasif dengan cara
pemisah (filter) suara tanpa memerlukan sumber arus listrik, umumnya
ditempatkan dalam kotak speaker terbuat dari rangkaian L dan C yaitu lilitan
kawat tembaga dan Elco.
·
crossover aktif berupa rangkaian
elektronik memerlukan tegangan dan arus bentuk rangkaian filter R (resistor)
dengan C (condencator) dan semikonduktor bisa IC atau Transistor. Dalam hal
ini, terdapat beberapa sistem cross over, yaitu.
1). Sistem dua jalur
Penggunaan
speaker elektronik yang paling sederhana adalah sistem 2 jalur atau
sistem bi-amp, yang bisa
memberi hasil yang baik. Keuntungannya adalah pengecilan distorsi TIM (transient
intermodulation) dan bisa menyetel bass dan treble secara mandiri.
Speaker woofer, daya power amplifier sebagai penggetar speaker
woofer dipilih sesuai kebutuhan.Daya speaker Woofer perlu dilebihkan dari daya
Power amplifier.Untuk ruang biasa daya amplifier yang cocok 20-30
Watt.Hendaknya dipilih power amplifier yang cocok untuk penggunaan nada rendah
dan mempunyai faktor damping besar.
Speaker tweeter bisa menggunakan tweeter atau dengan super
tweeter, daya Power amplifier tweeter ini lebih kecil dari woofer.
Pada
crossover aktif ini ada yang dilengkapi dengan saklar untuk merobah jalur
frekuensi 100 Hz, jika digunakan subwoofer pada output suara tengah dan treble
dikombinasikan dengan crossover pasif. untuk kanal bawah frekuensi 100 Hz
digunakan kotak yang terpisah.
2).
Sistem
tiga jalur
Sistem
ini mirip dengan sistem 2 jalur, namun di sini nada tengah dipisahkan
dengan band pass filter.
Ada beberapa kemungkinan yang bisa diambil mengenai pemasangan speaker:
Pilihan pertama, SP1 woofer, SP2 mid range, SP3 tweeter
(tiga power amplifier).
Pilihan kedua, SP1 sub woofer, SP2 mid range, SP3 super
tweeter, titik frekuensi peralihan 100 Hz kebawah, 100Hz sampai 5Hz dan di atas
5 KHz (tiga power amplifier).
Pilihan ketiga, SP1 sub woofer, SP2 speaker lengkap
(woofer, mid range, tweeter dengan cross over pasif), SP3 super tweeter . (dua
power amplifier + satu crossover pasif tiga jalur).
Persyaratan
power amplifier sama dengan sistem 2 jalur. Penyetelan suara dilakukan melalui
pendengaran pada sistem yang sudah terpasang. Tiap jalur frekuensi pada
crossover aktif disetel mula-mula dari sisi ground (suara volume terkecil)
diputar perlahan sampai detil suara terdengar paling baik. Penyetelan optimum
didapat dengan memutarnya mundur sedikit dari posisi mula-mula.
3).
Sistem
empat jalur
Pada
sistem empat jalur crossover aktif dibagi menjadi titik frekuensi peralihan
masing-masing adalah dibawah 100Hz (super bass), 100Hz sampai 500Hz (suara bass
tengah), 500Hz sampai 5KHz (suara tengah) dan di atas 5KH suara tinggi
(tweeter). Output crossover aktif empat jalur masing-masing diperlukan power
amplifier yang dayanya berbeda dari daya terkecil tweeter sampai daya terbesar
super woofer, juga diperlukan speaker yang diameternya berlainan pada
masing-masing jalur frekuensi, diameter speaker terkecil tweeter dan diameter
terbesar super woofer.
Crossover
aktif tiga jalur bisa juga di kombinasi untuk keperluan empat jalur jika
spesifikasinya menunjang sistem empat jalur. Untuk menyetel supaya detil suara
mendekati suara natural setelah semua peralatan dan tata kabel yang benar-benar
ditata rapi, jika tata kabel tidak rapi bisa timbul osilasi dan distorsi yang
bisa menurunkan kualitas suara.
3.
Earphone
Earphone adalah sepasang pengeras
suara kecil yang digunakan sangat dekat dengan telinga.
Saat kita
memakainya kita terhubung dengan frekuensi audio stereofonik, monofonik atau
binaural (4573 nop).Sumber sinyalnya bisa berasal dari penguat suara, radio
atau pemutar CD.Di dalam konteks telekomunikasi, istilah "headset"
ini digunakan untuk merujuk kepada komunikasi dua arah seperti layaknya
telepon.Di sini kita dapat merasakan hubungan timbal balik.Tidak hanya mengirim
tetapi juga menerima.
a.
Penerapan
Earphone
umumnya tidak mahal dan didukung sebagai alat yang praktis dibawa-bawa dan
menyenangkan banyak orang, tetapi earphone tidak dilengkapi dengan isolasi
karena tidak dapat mengirimkan tingkat dinamika yang sama sehingga earphone
lebih sering digunakan di volume suara yang tinggi. Hal ini dapat pula
meningkatkan risiko tinggi akan bahaya fungsi pendengaran.
Earphone
juga merupakan komponen telepon nirkabel yang tidak menggunakan
kabel.Bermanfaat untuk alat mendengar.
Earphone dapat digunakan untuk hiburan
seperti CD, DVD player, home theater, video games, computer, dll.Juga
digunakan di portable device seperti digital audio player/ mp3 player,
handphone, dll.
Earphone juga digunakan untuk di
stasiun-stasiun TV sebagai alat pengantar pesan dari direktur acara/ atasan ke
presenter/ kru TV lainnya/ bawahan. Sehingga komunikasi tercapai tanpa didengar
pihak-pihak lain. Bisa juga di studio rekaman dengan ruang kedap suara agar
tidak ada noise lain yang terdengar.
b.
Keuntungan
Dengan
adanya earphone, orang-orang lebih dapat mendengarkan suara secara bebas. Bisa
dengan berapapun tingkat volumenya atau mendengarkan suara apa saja, kapan
saja, dan dimana saja. Privacy masing-masing individu pun terjaga.
Keuntungan
lainnya adalah kedap suara.Suara dari luar tidak masuk mengganggu dan demikian
pula sebaliknya.Sound isolating earphone pun sangat berperan di sini
selain dari privacy.
c.
Kerugian
Terlalu
sering menggunakan atau terlalu memaksa pemakaian akan menyebabkan kerusakan
gangguan pendengaran atau penurunan fungsi pendengaran atau tuli. Apalagi
biasanya earphone digunakan dengan diset sekeras-kerasnya untuk
‘melawan’ noise dari luar yang biasanya kita gunakan di tempat-tempat ramai/
bising.Ini sangat berisiko tinggi.
d.
Teknologi baru
SANYO dan
perusahaan NS-Elex membuat terobosan dengan membuat sebuah earphone yang juga
dapat menjadi sebuah [microphone]. Produk ini diprediksikan akan menjadi
hit seiring dengan semakin berkembangnya industri telepon seluler saat ini.
Cara kerja
Earphone ini adalah dengan mengurangi suara dari luar, dan membiarkan
suara dari mulut kita terkirim dengan jernih.Karena produk ini adalah sebuah
inovasi, harganya pun masih cukup mahal, yaitu 40.000 yen untuk versi standar
dan 60.000 yen.
Selain
itu, ada earphone wireless portable pertama yaitu MX W1 yang dikeluarkan
oleh sennheiser yang menggunakan teknologi bluetooth. Bluetooth
didisain untuk transfer data dalam kecepatan tinggi, bukan untuk mentransfer
musik.
Bentuk
dari MX W1 sangat sederhana, yaitu dua buah earphone kecil yang
terpisah.dan juga terdapat sebuah pemancar untuk menghubungkan earphone dengan music
player. Earphone ini bisa di charge langsung hingga tiga kali.Namun
harganya memang relative mahal.Gadget ini seharga 599$.
4.
Proyektor
Proyektor LCD adalah suatu jenis
proyektor untuk menampilkan video atau gambar di permukaan datar. Ini adalah analog modern dari proyektor
slide atau proyektor overhead. Untuk menampilkan gambar, Proyektor biasanya
mengirim cahaya dari lampu halida logam melalui prisma yang memisahkan cahaya
untuk tiga panel silikon poli - masing-masing untuk komponen merah, hijau, dan
biru. Sebagai cahaya terpolarisasi melewati panel (kombinasi polarizer, panel
LCD dan analyzer), piksel individu dapat dibuka untuk memungkinkan cahaya untuk
lulus atau tertutup untuk memblokir.
Metal
Halide lampu digunakan karena mereka keluaran temperatur warna yang ideal dan
spektrum warna yang luas. Lampu ini juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan
jumlah yang sangat besar cahaya dalam area kecil: Proyektor saat ini rata-rata
sekitar 2,000-15,000 ANSI lumens.
Karena
mereka menggunakan lampu Metal Halida kecil dan kemampuan untuk memproyeksikan
gambar pada setiap permukaan datar, proyektor LCD cenderung lebih kecil dan
lebih portabel daripada beberapa jenis sistem proyeksi lain. Meskipun demikian,
kualitas gambar terbaik ditemukan dengan menggunakan latar putih kosong,
abu-abu, atau hitam (blok memantulkan cahaya ambient).
Persepsi
warna dalam gambar yang diproyeksikan adalah faktor dari kedua permukaan
proyeksi dan kualitas proyektor.Karena putih lebih merupakan warna netral,
permukaan putih paling cocok untuk nada warna natural dan timbul, permukaan
proyeksi putih lebih sering terjadi pada bisnis dan lingkungan sekolah.
Namun,
beberapa presenter dan perencana ruang presentasi lebih memilih layar abu-abu,
yang menciptakan kontras yang dirasakan lebih tinggi.trade-off adalah bahwa
latar belakang lebih gelap dapat menimbulkan nada warna. Warna dapat
disesuaikan melalui pengaturan proyektor, tetapi mungkin tidak seakurat pada
latar belakang putih.
Sebuah
rasio proyektor lemparan digunakan ketika proyektor mengontrol ukuran layar
yang diproyeksikan. Misalnya, jika lemparan rasio adalah 2,0 dan proyektor
adalah 14' jauh dari layar, maka lebar layar akan 7'.
2.2
Hardcopy
1.
Printer
Printer merupakan
sebuah perangkat keras yang dihubungkan pada komputer
yang berfungsi untuk menghasilkan cetakan baik berupa tulisan ataupun gambar dari komputer pada media kertas atau yang sejenisnya. Printer menampilkan data dalam bentuk cetakan, baik berupa teks
maupun gambar/grafik, di atas kertas. Pencetak biasanya terbagi atas beberapa bagian, yaitu
penggetil (picker) sebagai alat mengambil kertas dari baki (tray). Baki ialah tempat menaruh kertas. Tinta atau tinta bubuk (toner)
adalah alat pencetak sesungguhnya, karena ada sesuatu yang disebut tinta atau
tinta bubuk yang digunakan untuk menulis/mencetak pada kertas. Perbedaan tinta bubuk dan tinta
ialah perbedaan sistem; tinta bubuk atau laser butuh pemanasan, sedangkan tinta
atau sembur tinta tak butuh pemanasan, hanya pembersihan pada hulu pencetak (print-head)
tersebut.mencetak di atas kertas, kain, kaca, film putih, ebonit, dll. Ada pula
kabel lentur untuk pengiriman sinyal dari pengolah pencetak ke tinta atau tinta
bubuk. Kabel ini tipis dan lentur, namun
kuat.Pada bagian belakang pencetak biasanya ada port USB sebagai penghubung ke
komputer.
a.
Impact
·
Dot matrix
Printer Dot Metrik merupakan
printer yang metode pencetakannya menggunakan pita. Cetakan yang dihasilkan terlihat
seperti titik-titik yang saling terhubung satu dengan yang lainnya, sehingga hasil
cetakan kurang halus dan juga kurang bagus. Menurut sejarahnya jenis printer
dot metrix ini pada awalnya menggunakan 9 Pin yang artinya dalam satu huruf akan
dicetak dengan kombinasi dari 9 titik, kemudian semakin berkembang menjadi 24
pin dan tentunya dengan begitu hasil cetakan akan lebih halus. produsen printer
jenis dot metrix yang cukup terkenal adalah Epson, dengan produknya Epson LX –
300, Espson LX 800 dan lain-lain.
·
Daisy
wheel
Printer ini menggunakan
sebuah roda (wheel) yang berisi karakter-karakter.
Kelebihan : kualitas cetak lebih baik dari dot
matrix
Kekurangan : lebih lambat dibandingkan dot matrix.
·
Line printer
Printer
yang mencetak satu baris per waktu.
Printer ini menggunakan
elemen berbentuk thimble yang terdiri dari batangan plastik yang diatur
melingkar seprti daisy wheel tetapi batangan tersebut dibengkokkan.Pola
karakter ada di ujung batangan plastik tersebut.
Printer ini menggunakan
rantai yang berisi karakter-karakter untuk membentuk hasil
cetakannya. Chain printer punya kecepatan tinggi sampai 1000 baris per menit.
Cara operasinya sama
dengan chain printer tetapi menggunakan pita besi yang berisi kumpulan pola
karakter.
Merupakan printer yang
kumpulan karakternya diletakkan pada permukaan luar suatu drum metal.
b.
Thermal
Printer ini menggunakan
kepala cetak yang berisi jarum-jarum besi yang masing-masing dipanasi secara
terpisah.Kertas yang dipergunakan adalah kertas khusus yang tahan panas.Printer
ini tidak bisa mencetak bentuk yang berwarna.
c.
Ink-jet
Jenis printer Ink jet
merupakan jenis printer yang metode pencetakannya menggunakan tinta cair. Hasil
cetak yang dihasilkan oleh jenis printer Ink jet lebih bagus dan halus jika dibandingkan
dengan jenis printer dot metrix, jenis printer ink jet ini juga bisa menghasilkan
hasil cetakan warna.
Pada printer jenis Ink jet
menggunakan teknologi dor on demand, yaitu dengan cara menyemprotkan titik-titik
kecil tinta pada kertas melalui nozzle atau lubang pipa yang sangat kecil.
Teknologi lainnya yang dikembangkan oleh produsen printer seperti Canon dan HP
dengan menggunakan panas. Panas tersebut dapat membuat gelembung-gelembung tinta
sehingga jika semakin panas akan semakin menekan tinta ke nozzle yang
ditentukan dan tercetak pada kertas. Karena menggunakan tinta cairan hasil cetaknya
menunggu beberapa detik agar bisa kering. jenis printer ink jet ini penempatan dan
pengisian tintanya bisa dimodifikasi dengan teknik infus, yaitu dengan menambahkan
tabung tinta khusus pada bagian luar printer dan disambung dengan selang kecil untuk
dihubungkan pada bagian pencetak di mesin printer.
d.
Laser
Jenis
printer laset jet merupakan jenis
printer yang metode pencetakannya tinta bubuk atau yang biasa disebut toner dengan menggunakan perangkat infra merah. Selain hasil cetak yang lebih bagus jika dibandingkan dengan jenis printer dot metrix maupun ink jet, printer laser jet
juga memiliki kecepatan pencetakan yang tinggi dan hasil cetaknya pun juga lebih cepat kering seperti pada hasil cetak pada mesin photo copy.
e.
Mulitfungsi
Printer
multifungsi adalah jenis printer yang memiliki berbagai fungsi lainnya,
misalnya memiliki kemampuan sebagai mesin potokopi, berfungsi sebagai scanner,
dan bahkan kadang-kadang sebagai mesin fax.
Printer
jenis ini memang lebih menghemat biaya dan tempat dibandingkan dengan membeli
mesin mesin dengan kemapuan tunggal.
Namun,
kelemahan printer multifungi, yakni bila mesin ini rusak maka berbagai
fungsi-fungsi tadi menjadi tak ada yang dapat bekerja.
Perbandingan
Printer Laser, Ink-jet, dan Thermal
Jenis
|
Laser
|
Ink-jet
|
Thermal
|
Keuntungan
|
Tidak brisik
Kualitas baik
Dapat mencetak teks dan gambar
Kecepatan tinggi
|
Tidak
berisik
Dapat
mencetak teks dan grafis
Relatif
lebih murah
Cepat
|
Tidak
berisik
Kualitas
warna sangat tinggi
|
Kelemahan
|
Mahal,
terutama untuk warna
|
Relatif
lebih lambat
Jumlah
dot per inch lebih sedikit
|
Kertas
khusus
Pelan
|
kecepatan
|
4-25
halaman/menit
|
1-4
halaman/menit
|
4-5
halaman/menit
|
Tabel
2.4 Perbandingan printer laser, ink-jet, dan thermal
2.
Plotter
Plotter
merupakan jenis printer yang dirancang secara khusus gun amenghasilkan output
komputer yang berupa gambar atau pun grafik. Dengan menghubungkan plotter pada
sistem komputer, maka berbagai bentuk gambar akan dapat disajikan secara prima.
Landscape-arsitektur banyak menggunakan plotter guna menghasilkan gambar
landscape, potongan pohon, ataupun untuk membantu memvisualisasikan efek dari
segala kegiatan yang ada.
Head dari
plotter terdiri dari beberapa buah pena berwarna yang secara terus-menerus akan
bergerak ke atas kertas gambar guna menghasilkan gambar yang sebelumnya telah dirancang
pada sistem komputer. Secara umum, bagian yang ada di dalam plotter terbagi
menjadi dua, yaitu drum-plotter dan table-top-plotters (flatbad). Flat bad
plotter yang dilengkapi dengan pena ataupun gantungan pena yang selalu bergerak
menyelusuri permukaan kertas guna menghasilkan gambar.
a.
Pena
Pada
prinsipnya plotter pena memiliki satu pena atau sejumlah pena berwarna warni
untuk bergambar pada kertas atau plastik transparan. Plotter pena tidak membuat
keluaran yang membentuk pola titik-titik, tetapi keluaran yang berbentuk garis
kontinyu.
b.
Elektrostatis
Pada
plotter elektrostatis ini kertas diletakkan pada tempat datar seperti meja
kemudian proses pengeluaran dibuat dengan prinsip kerja seperti pada mesin
potokopi, yaitu dengan memberi dengan memberi tegangan listrik pada kertas.
Tegangan listrik tersebut akan menarik tinta untuk melekat pada kertas. Tinta
kemudian dicairkan dengan pemanasan.
Kualitas
plotter ini dibwah plotter pena namun meiliki kecepatan yang lebih tinggi.
c.
Thermal
Plotter
thermal menggunakan pin yang dipanasi secara elektrolis. Kemudian pin tersebut
dilewatkan pada jenis media yang peka terhadap panas, sehingga tebentk gambar.
Plotter thermal dapat digunakan untuk mencetak pada kertas maupun pada film
buram.
d.
Ink-jet
Inkjet Plotters merupakan plotter
jenis lain yang bisa menghasilkan berbagai image dengan menggunakan semprotan
tinta dari berbagai warna. Warna ini kemudian akan menempel pada kertas yang
tergulung pada sebuah drum. Komputer yang dihubungkan dengan inkjet plotter
ini, akan mengontrol pergerakan drum serta semprotan dari tinta yang bersangkutan.
Inkjet plotter dapat menghasilkan berbagai kombinasi warna gambar secara cepat,
tenang dan tepat.
e.
Pemotong
Plotter
jenis ini dapat sekaligus memotong vinyl, karet, gabus, dll.Contoh
pemanfaatannya yaitu pada industri sepatu atau pakaian, untk memotong pola dan
bahan.
f.
Format
lebar
Format
lebar biasa digunakan oleh perusahaan grafis, karena plotter jenis ini dapat
membuat cetakan berwarna dalam kertas yang sangat lebar.Teknologi yang
digunakan ada yang menyerupai printer ink-jet ataupun plotter thermal.
3.
Computer Output Microfilm (COM)
Computer
Output Microfilm (COM) adalah piranti yang dapat menghasilkan gambar dalam
gulungan mikrofilm atau pada microfiche yang berisi banyak halaman dalam setiap
lembar. Microfiche adalah kartu yang terbuat dari film transparan digunakan untuk menyimpan informasi dalam bentuk cetak miniatur. Untuk membaca kartu, pengguna menempatkannya di bawah lensa mesin pembaca, yang memperbesar itu sangat. Pada ketipisan dan ukuran kecil dari
film ini memungkinkan untuk disimpan dengan sangat mudah dan efisien, memungkinkan perpustakaan,
museum dan bisnis untuk meningkatkan penerimaan sumber daya mereka tanpa membutuhkan ruang penyimpanan tambahan. Sementara banyak organisasi catatan toko digital, microfiche catatan masih dibuat dan digunakan dan, pada kenyataannya, memiliki beberapa keunggulan dibandingkan pilihan penyimpanan digital, termasuk jangka hidup mereka berpotensi lebih lama.
0 komentar:
Posting Komentar