Pages

Rabu, 19 Desember 2012

output device



Piranti keluaran (output device) adalah piranti yang dapat menampilkan hasil pengolahan, hasil pemasukkan data atau perintah pada komputer. Berdasarkan hasil keluarannya, piranti keluaran dapat digolongkan menjadi :
2.1              Softcopy
1.         Monitor
Monitor adalah alat keluaran yang berfugsi untuk menampilkan gambar pada layar. Gambar yang ditampilkan berasal dari proses grafis yang dilakukan oleh VGA Card.







a.         Ukuran Monitor
Ukuran monitor sama seperti ukuran pesawat televisi, yakni didasarkan pada panjang diagonal dari area yang dapat kita lihat.
Untuk komputer desktop yang saat ini umum digunakan ialah ukuran 14”, 15”, 17”, 19”, 21”. Sedangkan untuk notebook yang sering digunakan ialah 9”, 10”, 12,1”, 13,3”, dan 14,1”
b.        Resolusi Monitor
Ukuran resolusi ditentukan oleh jumlah pixel (berasal dari picture element) yang merupakan titik terkecil penghasil tampilan di layar. Sebagai contoh resolusi 1024 x 768 berarti bahwa monitor mengandung 1024 baris pixel dan 768 kolom pixel. Dengan kata lain, jumlah pixel yang menyusun monitor adalah sebesar 1024 x 768 buah. Semakin tinggi resolusinya, semakin bagus kualitas tampilan monitor.

Standar Resolusi Montor
Standar
Keterangan
CGA (Color Graphic Adapter)
Dibuat oleh IBM pada tahun 1981, memiliki 4 variasi warna, dan dengan resolusi 320 x 200 saja
EGA (Enhanced Graphic Adapter)
Muncul pada tahun 1984 dengan kemampuan 16 warna berbeda, dengan resolusi 640 x 530 pixel
VGA (Video Graphic Adapter)
Muncul pada tahun 1987. Digunakan pada komputer 80386 atau 80486
SVGA (Super Video Graphic Array)
Memiliki junlah pixel 800 x 600, dapat menghasilkan 16 juta warna. Lazim pada monitor 14” dan 15”
XGA (Extended Graphic Array)
Memiliki junlah pixel 1024 x 768, dapat menghasilkan 65.536 warna. Lazim pada monitor 17” dan 19”
SXGA (Super Extended Graphic Array)
Memiliki junlah pixel 1280 x 1024. Lazim pada monitor 19” dan 21”
UXGA (Ultra Extended Graphic Array)
Memiliki junlah pixel 1600 x 1200. Lazim pada monitor 21”. Dirancang untuk desain grafis
Tabel 2.1 Standar resolusi montor
c.         Dot Pitch (dp)
Dot pitch menunjukkan jarak antara dua pixel. Semakin dekat jaraknya, maka gambar pada monitor akan semakin halus. Sebagai contoh, 28dp berarti jarak antara dua pixel adalah 28/100 mm.
d.        Kecepatan Refresh
Kecepatan refresh menunjukkan jumlah pemayaran ulang pixel per detik, sehingga tampilan pixel tetap jelas. Semakin tinggi kecepatan refresh, maka tampilan dilayar akan terlihat lebih nyata. Kecepatan refresh dinyatakan dalam besaran hertz. Monitor dengan kualitas bagus akan memiliki kecepatan refresh 75 Hz, yang berarti dalam satu detik citra pada monitor akan ditampilkan sebanyak 75 kali.

e.         Interlaced dan non Interlaced
Teknologi monitor juga memunculkan dua istilah: interlaced monitor dan non interlaced monitor. Interlaced monitor adalah jenis monitor yang menampilkan informasi dalam layar melalui dua tahap, sedangkan non interlaced monitor hanya menggunakan satu tahapan. Sebagai contoh televisi biasanya memiliki kecepatan refresh lebih rendah dibanding monitor komputer pada umumnya, memerlukan interlaced agar gambar dapat terlihat jelas. Pelepas elektron pada tabung televisi akan menampilkan seluruh gambar pada baris ganjil dari bagian atas layar sampai ke bawah, kemudian pelepas elektron akan menampilkan gambar baris genap sesudahnya. Karena fosfor yang terletak pada layar dapat menyiman cahaya, maka mata kita melihat seolah-olah gambar tersebut ditayangkan sekaligus pada saat yang bersamaan. Efek dari interaced monitor adalah kerdip, yang dapat melelahkan mata dan tentu saja memengaruhi kualitas penyajian informasi
f.         Kedalaman Warna (Color Depth)
Jumlah bit yang dipergunakan untuk menyimpan ketentuan tentang sebuah pixel, menentukan banyaknya variasi warna yang dihasilkan oleh monitor.
Kedalaman warna 32 merupakan mode grafis khusus yang sering dipergunakan pada video digital, animasi, dan video game untuk memberika efek efek tertentu. Mode ini menggunakan 24 bit untuk warna pixel, dan 8 bit lainnya untuk efek gradasi pada gambar maupun objek.
Hubungan Jumlah Bit dan Warna
Jumlah bit
Jumlah variasi warna
1
2 (Monochrome)
2
4 (CGA)
4
16 (EGA)
8
256 (VGA)
16
65.536 (High Color, XGA)
24
16.777.216 (True Color, SVGA)
32
16.777.216 (True Color + Alpha Channel)
Tabel 2.2 Hubungan jumlah bit dan warna
g.        Cathode Ray Tube
Monitor CRT adalah monitor yang berukuran besar seperti televisi, monitor jenis ini menggunakan tabung gelas yang layarnya berbentuk cembung, selain layar cembung monitor CRT ada juga yang berlayar datar (flat). Monitor ini bekerja dengan cara menggerakan sorotan elektron secara maju mundur dibalik layar. Setiap sorotan itu mengenai titik fosfor yang ada di tabung gelas monitor dan selanjutnya menerangi begitu banyak garis dari atas hingga bawah layar sehingga gambar dimunculkan. Monitor CRT memberikan warna yang lebih kaya dalam spektrum penuh dibandingkan monitor LCD. Oleh karena itu, para pendesain grafis lebih memilih moniitor CRT karena langsung bisa membandingkan warna di monitor dengan yang akan dicetak.
h.        Liquid Crystal Display
LCD banyak ditemukan pada jam digital dan layar laptop atau handphone. LCD merupakan jenis monitor yang menggunakan dua lembar materi terpolarisasi dengan kristal cair yang berada di tengahnya. Saat arus listrik mengalir dan melalui cairan kristal, kristal itu bergabung sehingga cahaya tidak masuk. Oleh karena itu, kristal berfungsi seperti katup yang mengizinkan cahaya masuk atau diblokir. Monitor LCD memiliki bentuk yang ramping, ringan, dan tipis sehingga tidak memerlukan tempat yang luas untuk meletakannya dibanding monitor CRT. Selain itu monitor LCD mengkonsumsi daya listrik yang jauh lebih rendah dibandingkan monitor CRT.
LCD berwarna menggunakan dua jenis teknik untuk menghasilkan warna
·           Pasive matrix
Pada jenis ini terdapat sederetan transistor diatas sumbu x dan dikiri sumbu y monitor.Transistor eni memberi energi pada pixel.Pixel merupakan pertemuan dari pancaran transistor sumbu x dan y. oleh karena itu maka teknologi ini sering juga disebut dual scan monitor.
Kelemahannya monitor harus dilihat secara tegak lurus. Jika tidak maka tulisan tidak akan terlihat. Selain itu jika transistor mati maka akan terlihat adanya garis gelap melintang atau tegak lurus pada monitor.
Untuk teknologi CSTN (Color Super-Twisted Nematic), DSTN(Double Layer Super-Twist Nematic), dan HPA (High Performance Addressing) memiliki kecerahan yang lebih baik.
·           Active matrix
Menggunakan teknologi TFT (Thin Film Transistor) hasil warna yang diperoleh sebaik CRT, namun teknologinya mahal.Teknologi ini memiliki transistor yang memancarkan cahaya sendiri pada masing-masing pixel, sehingga warnanya lebih cerah, dan tak harus dilihat dengan sudut pandang tegak.Namun karena adanya banyak transistor ini, mengakibatkan pemakaian daya lebih tinggi dan resiko kerusakan lebih besar.

Perbedaan LCD dengan CRT
Perbedaan
LCD
CRT
Ukuran
Lebih tipis
Lebih besar
Warna
Lebih sedikit (65.536)
Lebih banyak (16 Juta)
Resolusi
Hanya 1 resolusi native
Bervariasi
Kecerahan
70-250 nits
Lebih cerah dari LCD
Sudut penglihatan
Tegak lurus dengan monitor
Berbagai sudut
Daya dan Emisi
Daya dan emisi kecil (30-40W)
Lebih besar dari LCD (110W)
Harga
Lebih mahal
Lebih murah
Tabel 2.3 Perbedaan LCD dengan CRT

2.         Audio
Pengeras suara (loud speaker atau speaker) adalah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk membran untuk menggetarkan udara sehingga terjadilah gelombang suara sampai di kendang telinga kita dan dapat kita dengar sebagai suara.
Dalam setiap sistem penghasil suara, pengeras suara juga menentukan kualitas suara disamping juga peralatan pengolah suara sebelumnya yang masih berbentuk listrik dalam rangkaian penguat amplifier.
Sistem pada pengeras suara adalah suatu komponen yang meggubah kode sinyal elektronik terakhir menjadi gerakan mekanik.Dalam penyimpan suara pada kepingan CD, pita magnetik tape, dan kepingan DVD, dapat di reproduksi oleh pengeras suara yang dapat kita dengar.Pengeras suara adalah sebuah teknologi yang memberikan dampak yang sangat besar terhadap budaya kita.
a.         Membuat suara
Pada dasarnya, speaker merupakan mesin penterjemah akhir, kebalikan dari mikrofon. Sinyal elektrik dirubah kembali menjadi getaran untuk menggetarkan udara untuk membuat gelombang suara. Speaker menghasilkan getaran yang hampir sama dengan yang diterima getarannya oleh mikrofon, yang direkam dan dikodekan pada pita magnetik (tape), kepingan CD, LP, dan lain-lain. Speaker tradisional melakukan proses ini dengan menggunakan satu drivers atau lebih.
·           Diafragma
Sebuah drivers memproduksi gelombang suara dengan menggetarkan cone yang fleksibel atau diafragma secara cepat. Cone tersebut biasanya terbuat dari kertas, ataupun logam, yang berdempetan pada ujung yang lebih besar pada suspension. Suspension atau surround, merupakan material yang fleksibel yang menggerakkan cone, dan mengenai bingkai logam pada drivers, disebut basket.
Ujung panah pada cone berfungsi menghubungkan cone ke voice coil. Coil tersebut didempetkan pada basket oleh spider, yang merupakan sebuah cincin dari material yang fleksibel. Spider menahan coil pada posisinya sambil mendorongnya bergerak kembali dengan bebas dan begitu seterusnya.



·           Magnet
Proses spaker coil bergerak maju mundur, kembali ke posisi semula dan seterusnya. Garis gaya magnet yang konstan berasal dari magnet permanen dan coil. Kedua magnet tersebut berinteraksi satu sama lain seperti dua magnet yang berhubungan pada umumnya. Kutub positif pada elektromagnet tertarik oleh kutub negatif pada bidang magnet permanen dan kutub negatif pada elektromagnet ditolak oleh kutub negatif magnet permanen.
Ketika orientasi kutub elektromagnet bertukar, bertukar pula arah dan gaya tarik-menariknya. Dengan cara seperti ini, arus bolak-balik melakukan dorongan dan tarikan antara voice coil dan magnet permanen. Proses inilah yang mendorong coil kembali dan begitu seterusnya dengan cepat. Sewaktu coil bergerak, ia mendorong dan menarik speaker cone. Hal tersebut dapat menggetarkan udara di depan speaker, membentuk gelombang suara.
Speaker umumnya terdiri dari empat macam frekuensi operasinya antara lain : woofer, midrange, tweeter dan super tweeter.
Woofers merupakan tipe drivers yang paling besar diameternya dirancang untuk menghasilkan suara bass (frekuensi rendah), frekuensi suara 500 Hz kebawah. Sedangkan midrange, dirancang untuk frekuensi di tengah pada spektrum suara frekuensi 500 Hz sampai frekuensi 4 KHz. Tweeter memiliki diameter paling kecil dan dirancang untuk menghasilkan frekuensi suara 4 KHz keatas, super tweeter paling tinggi diatas 10KHz keatas.
Untuk dapat membuat gelombang frekuansi tinggi, diperlukan diafrakma yang kecil ringan dan keras.Hal ini lebih sulit dilakukan dengan cone yang berukuran besar dan berat.
b.        Sistem crossover pada speaker elektronik
pada sistem ini ada dua macam yaitu :
·           crossover pasif dengan cara pemisah (filter) suara tanpa memerlukan sumber arus listrik, umumnya ditempatkan dalam kotak speaker terbuat dari rangkaian L dan C yaitu lilitan kawat tembaga dan Elco.
·           crossover aktif berupa rangkaian elektronik memerlukan tegangan dan arus bentuk rangkaian filter R (resistor) dengan C (condencator) dan semikonduktor bisa IC atau Transistor. Dalam hal ini, terdapat beberapa sistem cross over, yaitu.
1).      Sistem dua jalur
Penggunaan speaker elektronik yang paling sederhana adalah sistem 2 jalur atau sistem bi-amp, yang bisa memberi hasil yang baik. Keuntungannya adalah pengecilan distorsi TIM (transient intermodulation) dan bisa menyetel bass dan treble secara mandiri.
Speaker woofer, daya power amplifier sebagai penggetar speaker woofer dipilih sesuai kebutuhan.Daya speaker Woofer perlu dilebihkan dari daya Power amplifier.Untuk ruang biasa daya amplifier yang cocok 20-30 Watt.Hendaknya dipilih power amplifier yang cocok untuk penggunaan nada rendah dan mempunyai faktor damping besar.
Speaker tweeter bisa menggunakan tweeter atau dengan super tweeter, daya Power amplifier tweeter ini lebih kecil dari woofer.
Pada crossover aktif ini ada yang dilengkapi dengan saklar untuk merobah jalur frekuensi 100 Hz, jika digunakan subwoofer pada output suara tengah dan treble dikombinasikan dengan crossover pasif. untuk kanal bawah frekuensi 100 Hz digunakan kotak yang terpisah.
2).      Sistem tiga jalur
Sistem ini mirip dengan sistem 2 jalur, namun di sini nada tengah dipisahkan dengan band pass filter. Ada beberapa kemungkinan yang bisa diambil mengenai pemasangan speaker:
Pilihan pertama, SP1 woofer, SP2 mid range, SP3 tweeter (tiga power amplifier).
Pilihan kedua, SP1 sub woofer, SP2 mid range, SP3 super tweeter, titik frekuensi peralihan 100 Hz kebawah, 100Hz sampai 5Hz dan di atas 5 KHz (tiga power amplifier).
Pilihan ketiga, SP1 sub woofer, SP2 speaker lengkap (woofer, mid range, tweeter dengan cross over pasif), SP3 super tweeter . (dua power amplifier + satu crossover pasif tiga jalur).
Persyaratan power amplifier sama dengan sistem 2 jalur. Penyetelan suara dilakukan melalui pendengaran pada sistem yang sudah terpasang. Tiap jalur frekuensi pada crossover aktif disetel mula-mula dari sisi ground (suara volume terkecil) diputar perlahan sampai detil suara terdengar paling baik. Penyetelan optimum didapat dengan memutarnya mundur sedikit dari posisi mula-mula.


3).      Sistem empat jalur
Pada sistem empat jalur crossover aktif dibagi menjadi titik frekuensi peralihan masing-masing adalah dibawah 100Hz (super bass), 100Hz sampai 500Hz (suara bass tengah), 500Hz sampai 5KHz (suara tengah) dan di atas 5KH suara tinggi (tweeter). Output crossover aktif empat jalur masing-masing diperlukan power amplifier yang dayanya berbeda dari daya terkecil tweeter sampai daya terbesar super woofer, juga diperlukan speaker yang diameternya berlainan pada masing-masing jalur frekuensi, diameter speaker terkecil tweeter dan diameter terbesar super woofer.
Crossover aktif tiga jalur bisa juga di kombinasi untuk keperluan empat jalur jika spesifikasinya menunjang sistem empat jalur. Untuk menyetel supaya detil suara mendekati suara natural setelah semua peralatan dan tata kabel yang benar-benar ditata rapi, jika tata kabel tidak rapi bisa timbul osilasi dan distorsi yang bisa menurunkan kualitas suara.

3.         Earphone
Earphone adalah sepasang pengeras suara kecil yang digunakan sangat dekat dengan telinga.
Saat kita memakainya kita terhubung dengan frekuensi audio stereofonik, monofonik atau binaural (4573 nop).Sumber sinyalnya bisa berasal dari penguat suara, radio atau pemutar CD.Di dalam konteks telekomunikasi, istilah "headset" ini digunakan untuk merujuk kepada komunikasi dua arah seperti layaknya telepon.Di sini kita dapat merasakan hubungan timbal balik.Tidak hanya mengirim tetapi juga menerima.
a.         Penerapan
Earphone umumnya tidak mahal dan didukung sebagai alat yang praktis dibawa-bawa dan menyenangkan banyak orang, tetapi earphone tidak dilengkapi dengan isolasi karena tidak dapat mengirimkan tingkat dinamika yang sama sehingga earphone lebih sering digunakan di volume suara yang tinggi. Hal ini dapat pula meningkatkan risiko tinggi akan bahaya fungsi pendengaran.
Earphone juga merupakan komponen telepon nirkabel yang tidak menggunakan kabel.Bermanfaat untuk alat mendengar.
Earphone dapat digunakan untuk hiburan seperti CD, DVD player, home theater, video games, computer, dll.Juga digunakan di portable device seperti digital audio player/ mp3 player, handphone, dll.
Earphone juga digunakan untuk di stasiun-stasiun TV sebagai alat pengantar pesan dari direktur acara/ atasan ke presenter/ kru TV lainnya/ bawahan. Sehingga komunikasi tercapai tanpa didengar pihak-pihak lain. Bisa juga di studio rekaman dengan ruang kedap suara agar tidak ada noise lain yang terdengar.
b.        Keuntungan
Dengan adanya earphone, orang-orang lebih dapat mendengarkan suara secara bebas. Bisa dengan berapapun tingkat volumenya atau mendengarkan suara apa saja, kapan saja, dan dimana saja. Privacy masing-masing individu pun terjaga.
Keuntungan lainnya adalah kedap suara.Suara dari luar tidak masuk mengganggu dan demikian pula sebaliknya.Sound isolating earphone pun sangat berperan di sini selain dari privacy.
c.         Kerugian
Terlalu sering menggunakan atau terlalu memaksa pemakaian akan menyebabkan kerusakan gangguan pendengaran atau penurunan fungsi pendengaran atau tuli. Apalagi biasanya earphone digunakan dengan diset sekeras-kerasnya untuk ‘melawan’ noise dari luar yang biasanya kita gunakan di tempat-tempat ramai/ bising.Ini sangat berisiko tinggi.
d.        Teknologi baru
SANYO dan perusahaan NS-Elex membuat terobosan dengan membuat sebuah earphone yang juga dapat menjadi sebuah [microphone]. Produk ini diprediksikan akan menjadi hit seiring dengan semakin berkembangnya industri telepon seluler saat ini.
Cara kerja Earphone ini adalah dengan mengurangi suara dari luar, dan membiarkan suara dari mulut kita terkirim dengan jernih.Karena produk ini adalah sebuah inovasi, harganya pun masih cukup mahal, yaitu 40.000 yen untuk versi standar dan 60.000 yen.
Selain itu, ada earphone wireless portable pertama yaitu MX W1 yang dikeluarkan oleh sennheiser yang menggunakan teknologi bluetooth. Bluetooth didisain untuk transfer data dalam kecepatan tinggi, bukan untuk mentransfer musik.
Bentuk dari MX W1 sangat sederhana, yaitu dua buah earphone kecil yang terpisah.dan juga terdapat sebuah pemancar untuk menghubungkan earphone dengan music player. Earphone ini bisa di charge langsung hingga tiga kali.Namun harganya memang relative mahal.Gadget ini seharga 599$.

4.         Proyektor
Proyektor LCD adalah suatu jenis proyektor untuk menampilkan video atau gambar di permukaan datar. Ini adalah analog modern dari proyektor slide atau proyektor overhead. Untuk menampilkan gambar, Proyektor biasanya mengirim cahaya dari lampu halida logam melalui prisma yang memisahkan cahaya untuk tiga panel silikon poli - masing-masing untuk komponen merah, hijau, dan biru. Sebagai cahaya terpolarisasi melewati panel (kombinasi polarizer, panel LCD dan analyzer), piksel individu dapat dibuka untuk memungkinkan cahaya untuk lulus atau tertutup untuk memblokir.
Metal Halide lampu digunakan karena mereka keluaran temperatur warna yang ideal dan spektrum warna yang luas. Lampu ini juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan jumlah yang sangat besar cahaya dalam area kecil: Proyektor saat ini rata-rata sekitar 2,000-15,000 ANSI lumens.
Karena mereka menggunakan lampu Metal Halida kecil dan kemampuan untuk memproyeksikan gambar pada setiap permukaan datar, proyektor LCD cenderung lebih kecil dan lebih portabel daripada beberapa jenis sistem proyeksi lain. Meskipun demikian, kualitas gambar terbaik ditemukan dengan menggunakan latar putih kosong, abu-abu, atau hitam (blok memantulkan cahaya ambient).
Persepsi warna dalam gambar yang diproyeksikan adalah faktor dari kedua permukaan proyeksi dan kualitas proyektor.Karena putih lebih merupakan warna netral, permukaan putih paling cocok untuk nada warna natural dan timbul, permukaan proyeksi putih lebih sering terjadi pada bisnis dan lingkungan sekolah.
Namun, beberapa presenter dan perencana ruang presentasi lebih memilih layar abu-abu, yang menciptakan kontras yang dirasakan lebih tinggi.trade-off adalah bahwa latar belakang lebih gelap dapat menimbulkan nada warna. Warna dapat disesuaikan melalui pengaturan proyektor, tetapi mungkin tidak seakurat pada latar belakang putih.
Sebuah rasio proyektor lemparan digunakan ketika proyektor mengontrol ukuran layar yang diproyeksikan. Misalnya, jika lemparan rasio adalah 2,0 dan proyektor adalah 14' jauh dari layar, maka lebar layar akan 7'.

2.2              Hardcopy
1.         Printer
Printer merupakan sebuah perangkat keras yang dihubungkan pada komputer yang berfungsi untuk menghasilkan cetakan baik berupa tulisan ataupun gambar dari komputer pada media kertas atau yang sejenisnya. Printer menampilkan data dalam bentuk cetakan, baik berupa teks maupun gambar/grafik, di atas kertas. Pencetak biasanya terbagi atas beberapa bagian, yaitu penggetil (picker) sebagai alat mengambil kertas dari baki (tray). Baki ialah tempat menaruh kertas. Tinta atau tinta bubuk (toner) adalah alat pencetak sesungguhnya, karena ada sesuatu yang disebut tinta atau tinta bubuk yang digunakan untuk menulis/mencetak pada kertas. Perbedaan tinta bubuk dan tinta ialah perbedaan sistem; tinta bubuk atau laser butuh pemanasan, sedangkan tinta atau sembur tinta tak butuh pemanasan, hanya pembersihan pada hulu pencetak (print-head) tersebut.mencetak di atas kertas, kain, kaca, film putih, ebonit, dll. Ada pula kabel lentur untuk pengiriman sinyal dari pengolah pencetak ke tinta atau tinta bubuk. Kabel ini tipis dan lentur, namun kuat.Pada bagian belakang pencetak biasanya ada port USB sebagai penghubung ke komputer.
a.         Impact




·           Dot matrix
Printer Dot Metrik merupakan printer yang metode pencetakannya menggunakan pita. Cetakan yang dihasilkan terlihat seperti titik-titik yang saling terhubung satu dengan yang lainnya, sehingga hasil cetakan kurang halus dan juga kurang bagus. Menurut sejarahnya jenis printer dot metrix ini pada awalnya menggunakan 9 Pin yang artinya dalam satu huruf akan dicetak dengan kombinasi dari 9 titik, kemudian semakin berkembang menjadi 24 pin dan tentunya dengan begitu hasil cetakan akan lebih halus. produsen printer jenis dot metrix yang cukup terkenal adalah Epson, dengan produknya Epson LX – 300, Espson LX 800 dan lain-lain.
·           Daisy wheel
Printer ini menggunakan sebuah roda (wheel) yang berisi karakter-karakter.

Kelebihan           : kualitas cetak lebih baik dari dot matrix
Kekurangan        : lebih lambat dibandingkan dot matrix.
·           Line printer
Printer yang mencetak satu baris per waktu.







·           Thimble Printer
Printer ini menggunakan elemen berbentuk thimble yang terdiri dari batangan plastik yang diatur melingkar seprti daisy wheel tetapi batangan tersebut dibengkokkan.Pola karakter ada di ujung batangan plastik tersebut.
·           Chain Printer
Printer ini menggunakan rantai yang berisi karakter-karakter untuk membentuk hasil cetakannya. Chain printer punya kecepatan tinggi sampai 1000 baris per menit.
·           Band Printer
Cara operasinya sama dengan chain printer tetapi menggunakan pita besi yang berisi kumpulan pola karakter.


·           Drum Printer
Merupakan printer yang kumpulan karakternya diletakkan pada permukaan luar suatu drum metal.





b.        Thermal
Printer ini menggunakan kepala cetak yang berisi jarum-jarum besi yang masing-masing dipanasi secara terpisah.Kertas yang dipergunakan adalah kertas khusus yang tahan panas.Printer ini tidak bisa mencetak bentuk yang berwarna.
c.         Ink-jet
Jenis printer Ink jet merupakan jenis printer yang metode pencetakannya menggunakan tinta cair. Hasil cetak yang dihasilkan oleh jenis printer Ink jet lebih bagus dan halus jika dibandingkan dengan jenis printer dot metrix, jenis printer ink jet ini juga bisa menghasilkan hasil cetakan warna.
Pada printer jenis Ink jet menggunakan teknologi dor on demand, yaitu dengan cara menyemprotkan titik-titik kecil tinta pada kertas melalui nozzle atau lubang pipa yang sangat kecil. Teknologi lainnya yang dikembangkan oleh produsen printer seperti Canon dan HP dengan menggunakan panas. Panas tersebut dapat membuat gelembung-gelembung tinta sehingga jika semakin panas akan semakin menekan tinta ke nozzle yang ditentukan dan tercetak pada kertas. Karena menggunakan tinta cairan hasil cetaknya menunggu beberapa detik agar bisa kering. jenis printer ink jet ini penempatan dan pengisian tintanya bisa dimodifikasi dengan teknik infus, yaitu dengan menambahkan tabung tinta khusus pada bagian luar printer dan disambung dengan selang kecil untuk dihubungkan pada bagian pencetak di mesin printer.


d.        Laser
Jenis printer laset jet merupakan jenis printer yang metode pencetakannya tinta bubuk atau yang biasa disebut toner dengan menggunakan perangkat infra merah. Selain hasil cetak yang lebih bagus jika dibandingkan dengan jenis printer dot metrix maupun ink jet, printer laser jet juga memiliki kecepatan pencetakan yang tinggi dan hasil cetaknya pun juga lebih cepat kering seperti pada hasil cetak pada mesin photo copy.
e.         Mulitfungsi
Printer multifungsi adalah jenis printer yang memiliki berbagai fungsi lainnya, misalnya memiliki kemampuan sebagai mesin potokopi, berfungsi sebagai scanner, dan bahkan kadang-kadang sebagai mesin fax. Printer jenis ini memang lebih menghemat biaya dan tempat dibandingkan dengan membeli mesin mesin dengan kemapuan tunggal. Namun, kelemahan printer multifungi, yakni bila mesin ini rusak maka berbagai fungsi-fungsi tadi menjadi tak ada yang dapat bekerja.





Perbandingan Printer Laser, Ink-jet, dan Thermal
Jenis
Laser
Ink-jet
Thermal
Keuntungan
Tidak brisik
Kualitas baik
Dapat mencetak teks dan gambar
Kecepatan tinggi
Tidak berisik
Dapat mencetak teks dan grafis
Relatif lebih murah
Cepat
Tidak berisik
Kualitas warna sangat tinggi
Kelemahan
Mahal, terutama untuk warna
Relatif lebih lambat
Jumlah dot per inch lebih sedikit
Kertas khusus
Pelan
kecepatan
4-25 halaman/menit
1-4 halaman/menit
4-5 halaman/menit
Tabel 2.4 Perbandingan printer laser, ink-jet, dan thermal

2.         Plotter
Plotter merupakan jenis printer yang dirancang secara khusus gun amenghasilkan output komputer yang berupa gambar atau pun grafik. Dengan menghubungkan plotter pada sistem komputer, maka berbagai bentuk gambar akan dapat disajikan secara prima. Landscape-arsitektur banyak menggunakan plotter guna menghasilkan gambar landscape, potongan pohon, ataupun untuk membantu memvisualisasikan efek dari segala kegiatan yang ada.
Head dari plotter terdiri dari beberapa buah pena berwarna yang secara terus-menerus akan bergerak ke atas kertas gambar guna menghasilkan gambar yang sebelumnya telah dirancang pada sistem komputer. Secara umum, bagian yang ada di dalam plotter terbagi menjadi dua, yaitu drum-plotter dan table-top-plotters (flatbad). Flat bad plotter yang dilengkapi dengan pena ataupun gantungan pena yang selalu bergerak menyelusuri permukaan kertas guna menghasilkan gambar.





a.         Pena
Pada prinsipnya plotter pena memiliki satu pena atau sejumlah pena berwarna warni untuk bergambar pada kertas atau plastik transparan. Plotter pena tidak membuat keluaran yang membentuk pola titik-titik, tetapi keluaran yang berbentuk garis kontinyu.
b.        Elektrostatis
Pada plotter elektrostatis ini kertas diletakkan pada tempat datar seperti meja kemudian proses pengeluaran dibuat dengan prinsip kerja seperti pada mesin potokopi, yaitu dengan memberi dengan memberi tegangan listrik pada kertas. Tegangan listrik tersebut akan menarik tinta untuk melekat pada kertas. Tinta kemudian dicairkan dengan pemanasan.
Kualitas plotter ini dibwah plotter pena namun meiliki kecepatan yang lebih tinggi.
c.         Thermal
Plotter thermal menggunakan pin yang dipanasi secara elektrolis. Kemudian pin tersebut dilewatkan pada jenis media yang peka terhadap panas, sehingga tebentk gambar. Plotter thermal dapat digunakan untuk mencetak pada kertas maupun pada film buram.



d.        Ink-jet
Inkjet Plotters merupakan plotter jenis lain yang bisa menghasilkan berbagai image dengan menggunakan semprotan tinta dari berbagai warna. Warna ini kemudian akan menempel pada kertas yang tergulung pada sebuah drum. Komputer yang dihubungkan dengan inkjet plotter ini, akan mengontrol pergerakan drum serta semprotan dari tinta yang bersangkutan. Inkjet plotter dapat menghasilkan berbagai kombinasi warna gambar secara cepat, tenang dan tepat.
e.         Pemotong
Plotter jenis ini dapat sekaligus memotong vinyl, karet, gabus, dll.Contoh pemanfaatannya yaitu pada industri sepatu atau pakaian, untk memotong pola dan bahan.


f.         Format lebar
Format lebar biasa digunakan oleh perusahaan grafis, karena plotter jenis ini dapat membuat cetakan berwarna dalam kertas yang sangat lebar.Teknologi yang digunakan ada yang menyerupai printer ink-jet ataupun plotter thermal.

3.         Computer Output Microfilm (COM)
Computer Output Microfilm (COM) adalah piranti yang dapat menghasilkan gambar dalam gulungan mikrofilm atau pada microfiche yang berisi banyak halaman dalam setiap lembar. Microfiche adalah kartu yang terbuat dari film transparan digunakan untuk menyimpan informasi dalam bentuk cetak miniatur. Untuk membaca kartu, pengguna menempatkannya di bawah lensa mesin pembaca, yang memperbesar itu sangat. Pada ketipisan dan ukuran kecil dari film ini memungkinkan untuk disimpan dengan sangat mudah dan efisien, memungkinkan perpustakaan, museum dan bisnis untuk meningkatkan penerimaan sumber daya mereka tanpa membutuhkan ruang penyimpanan tambahan. Sementara banyak organisasi catatan toko digital, microfiche catatan masih dibuat dan digunakan dan, pada kenyataannya, memiliki beberapa keunggulan dibandingkan pilihan penyimpanan digital, termasuk jangka hidup mereka berpotensi lebih lama.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogroll

About